LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI
Jakarta - Bandung
Disusun Oleh :
1.
Jeri Bakri (
217046 )
2.
Muh.Alim Al Farabi (
217058 )
3.
Nataniel Tambing (
217069 )
AKADEMI TEKNIK SOROAKO
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
2018
AKADEMI TEKNIK
SOROAKO |
KEGIATAN & LEMBAR PENILAIAN
|
||
Judul Kegiatan :
Kunjungan Industri
Waktu Pelaksanaan :
05 November 2018 – 09 November 2018
Hari
|
Uraian
|
Waktu
(
Dalam Hari )
|
Senin
|
1.
Berkunjung ke Museum PP-IPTEK
2.
Berkunjung ke Museum LEB
3.
Berbelanja di Mangga Dua Mart
|
1 hari
|
Selasa
|
1.
Kunjungan Ke MONAS
|
1 hari
|
Rabu
|
1.
PT JET
2.
CV BUMENTARA JAYA FORMWORK
|
1 hari
|
Kamis
|
1.
Kunjungan Ke POLMAN
|
1 hari
|
Jumat
|
1.
Perjalanan pulang Bandung- Jakarta
|
1 hari
|
Aspek
Penilaian
|
Nilai
|
Catatan
|
Tanda Tangan Pemriksa
|
||
1
|
Kualitas
|
BN:
|
|||
2
|
Keselamatan Kerja
|
||||
3
|
Kecepatan
|
||||
4
|
Disiplin
|
||||
5
|
Kreativitas
|
||||
6
|
Sikap
|
||||
7
|
Laporan Kerja
|
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI 2018
Jakarta - Bandung
Laporan
ini Telah Disetujui sebagai salah satu syarat
Program
Kunjungan Industri 2018
Menyetujui :
Pembimbing 1 Pembimbing
2
Suhardi, S.T Dian
Ary, S.T
BN:ISTC-80 BN:ISTC-52
Pembimbing 3 Pembimbing
4
Marliani, S.T Musakirawati
Baso, S.H,. M.Pd
BN:ISTC-257 BN:ISTC-45
Kepala Program Studi
Perawatan dan Perbaikan Mesin
BN:ISTC-103
KATA
PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan Kunjungan Industri ini sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan oleh Institusi.
Adapun maksud dan
tujuan dari penulisan laporan ini adalah, untuk memenuhi salah satu program dari
institusi dan sekaligus memperkenalkan industri-industri yang telah dikunjungi
selama program ini dilaksanakan.
Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada:
- Bapak Harjuma,
selaku Direktur Akademi Teknik Soroako, yang telah memberikan dukungan secara
penuh terhadap mahasiswa/i dalam rangka melaksanakan kunjungan
industri ke beberapa Daerah.
- Bapak Suhardi ,S.T , Bapak Dian Ary , Ibu Marliani dan Ibu musakirawati, selaku dosen/instruktur pengantar
sekaligus pembimbing
dalam kegiatan kunjungan industry ini.
- Mahasiswa/i Akademi
Teknik Soroako yang telah
mendukung terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa karya laporan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan laporan
ini. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Wawondula, 3 Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu Negara dengan penduduk
terbesar dunia kini menjadi sasaran empuk pasar dunia. Tidak dipungkiri keadaan
tersebut mengakibatkan banyaknya Perusahaan-perusahaa internasional yang
berlomba-lomba mendirikan perusahaan cabang di indonesia. Di sisi lain
perusahaan-perusahaan tersebut memilki karakteristik yang berbeda-beda baik
dari segi metode kerja, keselamatan kerja, serta teknolgi yang digunakan.
Oleh karena itulah Akademi Teknik Soroako membentuk
sebuah program kunjungan indsutri bagi mahasiswa semester 3.Kunjungan ini
dipusatkan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang Teknik.Kunjungan
Industri ini menjadi sarana bagi para mahasiswa/i untuk lebih membuka wawasan
terhadap dunia indsutri lebih dini, Setelah Selesai mengikuti kunjungan
indsutri ini diharapkan mahasiswa/i dapa memahami medan pekerjaan yang akan
mereka geluti setelah tamat.
1.2
Rumusan Masalah
Supaya dalam pembahasan dan penulisan laporan
penelitian ini lebih terarah dan mudah untuk memahami terhadap masalah hasil
kunjungan, maka penulis merumuskan masalah-masalah tentang hasil kunjungan
sabagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah singkat
perusahaan/pendidikan/wisata itu?
2.
Jenis apa Bisnis/kegiatan yang di lakukan ?
3.
Apa yang menjadi produk dari perusahaan
tersebut?
4.
Bagaimana Sistem Pendidikan Yang digunakan oleh
Institusi tersebut?
5.
Fasilitas apa saja yang dimiliki oleh
perusahaan/institusi/wisata tersebut yang dapat menunjang proses produksi/pendidikan.
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya sebuah
perusahaan.
2.
Untuk mengetahui produk-produk yang dihasilkan
dari perusahaan tersebut serta cara memproduksinya.
3.
Untuk mengetahui Jenis Material yang digunakan.
4.
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan
adanya perusahaan tersebut terhadap lingkungan sekitarnya.
1.4
Manfaat penulisan
Setelah melaksanakan program kunjungan industri selama
sepekan di Indonesia maka penulis menuliskan beberapa manfaat yang diperoleh
dari kunjungan indsutri tersebut, diantaranya adalah :
1.4.1
Untuk Mahasiswa
1.
Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa tentang
kondisi industri di indonesia.
2.
Mahasiswa mengetahui bagaimana proses yang
produksi yang dilakukan untuk memperoleh sebuah produk.
3.
Mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk
memasuki dunia industri.
4.
Mahasiswa dapat mengetahui kondisi yang
sebenarnya dalam dunia industri.
5.
Kunjungan industri bisa memotivasi mahasiswa
untuk belajar.
1.4.2
Untuk Dosen Dan Instruktur
1.
Dapat mengetahui metode praktik/pembelajaran
yang digunakan oleh institusi lain maupun perusahaan yang dikunjungi.
2.
Dapat membandingkan potensi yang dimiliki dengan
dosen/instruktur di institusi yang dikunjungi.
1.4.3
Untuk Institusi
1.
Memiliki potensi untuk lebih maju lagi dalam hal
pengembangan skill dan karakter mahasiswa mengingat potensi kerja yang ada di
Industri.
2.
Dapat mengetahui hal-hal yang dimiliki oleh industri/pendidikan
dan belum terdapat di Akademi Teknik Soroako.
3.
Dapat mengetahui sejauh mana perkembangan
institusi dibandingkan dengan institusi lain di luar daerah Akademi Teknik
Soroako
BAB II TEMUAN DAN PEMBAHASAN
2.1
Perjalanan Kunjungan Industri ( KJI ) 2018
NO
|
HARI/TANGGAL
|
LOKASI KUNJUNGAN
|
1.
|
Minggu, 4 November 2018
|
1.
Kota Tua Jakarta
|
2.
|
Senin, 05 november 2018
|
1.
Taman Mini Indonesia
2.
Mangga dua Market
|
3.
|
Selasa, 06 November 2018
|
1.
Monumen Nasional Jakarta
|
4.
|
Rabu, 07 November 2018
|
1.
PT. Jaya Engineering Teknologi
2.
CV. Bumentara Formwork
|
5.
|
Kamis, 08 November 2018
|
1.
Polman Bandung
2.
Pasar Baru
|
6.
|
Jumat, 09 November 2018
|
1.
Perjalanan Pulang
|
2.2
Tempat Kunjungan
2.2.1 Perusahaan
A.
PT Jaya Engineering Teknologi ( JET )
JET adalah fabrikasi & perusahaan konstruksi umum
Steel struktur bekerja di industri, infrastruktur, utilitas, minyak & Gas
dan sektor lainnya. bekerja secara profesional untuk mendapatkan kepuasan
pelanggan dengan memberikan kualitas layanan & produk yang sangat baik.
JET memiliki fasilitas manufaktur atau lokakarya di
Cikarang-Bekasi, Jawa Barat dengan kapasitas hingga 1800 ton per bulan, didukung
oleh mesin-mesin dan sumber daya manusia yang berpengalaman perusahaan daya
saing. JET juga menyediakan manajemen proyek untuk menangani proyek dan untuk
menyelenggarakan Lokakarya untuk fabrikasi dan konstruksi. JET memiliki 3
area fabrikasi yang memiliki jenis pekerjaan yang berbeda.
Area pertama khusus mengerjakan tube tower dengan
material berbentuk pipa.
Fabrikasi area
2 adalah area dimana material yang dikerjakan adalah jenis material siku untuk
pembuatan tower.
Area yang ketiga adalah tempat material yang sudah
diproduksi dan akan mengalami proses pencelupan kedalam zat kimia galvanize
anti karat. Dengan tujuan agar material hasil produksi dapat tahan karat dalam
kisaran waktu kurang lebih 10 tahun.
1. Visi Misi PT Jaya Engineering Teknologi
-
Visi
Untuk menjadi perusahaan konstruksi dan fabrikasi
berkualitas di Indonesia
-
Misi
1.
Untuk memberikan layanan yang optimal dan
barang-barang kepada pelanggan dan mendapatkan pemesanan kembali.
2.
Untuk meningkatkan kompetensi di bidang teknik
dan manajemen proyek untuk mendukung proses fabrikasi dan konstruksi.
3.
Memberi nilai tambah kepada pelanggan, pemegang
saham dan karyawan sejalan dengan pertumbuhan perusahaan.
2. Komisaris & Direksi PT JET
Presiden Komisaris :
Liem Carrington
Komisaris :
Jennifer Liem
Komisaris :
Surlianni
Presiden Direktur :
Liem Hendra
Direktur :
Handoko
Direktur :
Rudy Prawira Satya
Direktur :
Harisman Adi Susilo
3. Bisnis Inti
a.
Fabrikasi
o
Telecommunication Tower ( Menara Telekomunikasi
)
o
General Steel Structure
o
Transmission Tower
b.
Konstruksi
o
Civil Work Incl Foundation
o
Steel structure Installation
o
Proyek managemnet
4. Fasilitas Produksi
-
CNC Angle Machine
CNC angle digunakan untuk memotong plat siku secara otomatis sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan dan sekaligus membuat lubang baut pada plat
siku tersebut.
-
CNC Flame Cutting Plate
CNC jenis ini digunakan untuk memotong flat sesuai dengan program yang
telah dibuat oleh engineer di PT JET. Tugas operator cnc hanya bertugas
menyalakan Mesin dan mengarahkan tempat pemotongan.
-
CNC Punching/ Drilling
CNC punching berfungsi untuk membuat lubang
pada sebuah plat dengan jarak dan diameter yang sama.
-
Welding Machines
Mesin las digunakan untuk mengelas
flange pada tube tower. Fungsi flange adalah sebagai tempat pemasangan baut
pengikat untuk menyambung 2 bagian pipa besi.
-
Manual Pond Machine
Mesin ini juga berfungsi untuk
membuat lubang pada plat yang masih menggunakan tenaga manusia untuk
menggerakkannya.
B.
CV BUMENTARA JAYA FORMWORK ( BJF )
1. Pengenalan CV.Bumentara Jaya Formwork
CV. BUMENTARA
JAYA FORMWORK merupakan
Komanditer yang bergerak dibidang usaha Cetakan Bekisting (FormWork),
Konstruksi, Pabrikasi, jasa Repairing & Machinning, Perdagangan &
penyediaan besi baja serta alat-alat industri umumnya.Komanditer ini terletak di Desa
Jaya Mulya RT.06 RW.04 Serang Baru, Kab Bekasi, JABAR.
CV. BJF didirikan pada Tahun 2011 dengan
jumlah karyawan 50-99 orang yang terampil, profesional dan berpengalaman
puluhan tahun dibidang pembuatan cetakan Beton. Serta Modal usaha sebesar Rp.
200.000.000. Komanditer ini dipimpin oleh Bpk Harjudi.
2.
Fasilitas
Perusahaan
-
Welding machine ( Arc, acetylene )
-
Mesin Bubut
-
Mesin Frais/ Milling
-
Cnc pemotong plat
-
Mushallah
3.
Contoh
Produk
a.
Container Office
b.
Cetakan FSP
2.2.2
Pendidikan
A.
Polman Bandung
1. Sejarah Polman Bandung
POLITEKNIK
MANUFAKTUR BANDUNG (POLMAN-Bandung) adalah politeknik pertama di Indonesia yang
dahulu bernama Politeknik Mekanik Swiss (PMS-ITB).
Pendirian
POLMAN Bandung merupakan hasil kerja sama bilateral antara pemerintahan
Republik Indonesia dan pemerintahan konfederasi Swiss. Perjanjian kerja sama
kedua Negara ditandatangani pada tanggal 6 Desember 1973 oleh Menteri Luar Negeri RI Bapak Adam Malik
dan Duta Besar Konfederasi Swiss Mr. Dr. Max Feller, yang mana salah satu hasil
perjanjian tersebut adalah pendirian politeknik mekanik PMS-ITB.
Pada
tahun 1975 pembangunan kampus Politeknik Mekanik Swiss-ITB (disingkat PMS-ITB)
dimulai, bertempat di komplek kanayakan, dago Bandung.Perkuliahan pertama
dimulai pada bulan Januari 1976 dengan 3 program studi, yaitu Teknik Pembuatan
Perkakas Presisi, Teknik Pemeliharaan Mesin, dan Teknik Gambar dan Perancangan.
Penerimaan mahasiswa pada tingkat diploma 3 saat itu masih terbatas, yaitu 52
mahasiswa per angkatan.
Tanggal
24 maret 1977, PMS-ITB secara formal diresmikan oleh Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan-Kebudayaan RI, Bpk. Sjarif Thajeb. Tanggal tersebut akhirnya di
tetapkan sebagai tanggal Dies Natalis PMS-ITB.
Pada
tahun 1995, POLMAN Bandung membuka program studi Teknik Otomasi Manufaktur dan
Mekatronika. Dan pada tahun yang sama, kerjasama bilateral antara pemerintah RI
dan pemerintah konpederasi Swiss berakhir. Untuk selanjutnya program pendidikan
POLMAN Bandung di bantu melalui perbedaan dari program-program pembangunan
DIKTI seperti DUE Like, TPSDP, IMHERE-IGI.
Sejak
tahun 2002, seluruh program studi yang di selenggarakan POLMAN Bandung
memperoleh nilai akreditasi “A” dari badan akreditasi nasional pendidikan
tinggi (BAN-PT) departemen pendidikan nasional.
1.
Jasa
Pendidikan tinggi (Higher Education Services)
2.
Perancangan
dan manufaktur produk cor logam, perkakas presisi, mesin produksi dan sistem
kendali.
2. Visi Misi Polman
a.
Visi
Menjadi Institusi terdepan dalam
pendidikan, pengembangan dan penerapan Teknologi manufaktur yang diakui Dunia.
b.
Misi
Menyiapkan sumber daya manusia yang
menguasai teknologi manufaktur, inovatif, tanggap terhadap tantangan lokal,
serta mampu bersaing dalam pasar global, dengan membangun dan mennnngembangkan
pendidikan, pelatihan, Rancang bangun dan produksi.
3. Sistem Akademik Polman Bandung
a. Program D3
Konsep pendidikan Ahli Madya ditetapkan untuk
menghasilkan tenaga lapangan yang mampu menerjemahkan ide atau gagasan teknik
menjadi produk sistem operasi berstandar industri, sehingga lulusan dari
pendidikan ini disiapkan untuk menjadi katalisator dalam proses produksi.
Konsep pendidikan berbasis produksi atau yang umum dikenal oleh masyarakat
akademis sebagai Prodetion Based Education (PBE) menjadi startegi Pembelajaran aktif di POLMAN Bandung.
Pendekatan PBE inilah yang kemudian menjadi dasar utama dalam perluasan jasa
Tri Dharma POLMAN Bandung yang mencakup jasa Pelatihan, Produksi, Konsultansi
dan Rekayasa (P2KR).
Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu teori dan keterampilan praktik
dalam kegiatan produksi. Mahasiswa berkesempatan melakukan praktik langsung di
industri sehingga mahasiswa dapat mengenal dan memahami perilaku dan kegiatan
produksi di dunia industri.
Konsentrasi
Program Studi :
1. Teknik
Pembuatan Peralatan Presisi.
2. Teknik
Pemeliharaan Mesin.
3. Teknik
Mekanik Umum.
4. Teknik
Perancangan perkakas Presisi.
5. Teknik
Perancangan Mekanik Umum.
6. Teknik
Pengecoran Logam.
7. Teknik
Mekatronika.
b. Program D4
Sarjana Terapan yang
menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar
kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan,
melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada
tingkat tertentu, memiliki kemampuan manajerial, serta mampu mengikuti
perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang keahliannya.
Konsentrasi Program Studi :
1.
Teknik Dan Sistem Produksi
2.
Teknik Rekayasa dan Pengembangan
Produk
3.
Teknologi Foundry
4.
Teknik Elektronik
4. Fasilitas Polman Bandung
a.
Sarana Olahraga
o
Sepakbola mini
o
Basketball
o
Area Jogging
o
Lapangan Futsal
o
Panjat Dinding
b.
Sarana Pendidikan
o
Lab. Komputer
o
Lab. CNC
o
Lab. Bahasa
o
Warnet
o
Auditorium
o
Video Conference
c.
Lain-lain
o
Data Center ( R. Server ), Fiber
Optik ( FO) WIFI.
o
Kantin.
o
Poliklinik.
5. Penelitian dan pengabdian Polman
Pada Masyarakat.
Kegiatan penelitian
dilakukan untuk mempertajam dan meningkatkan kemampuan POLMAN Bandung dalam
pengembangan penerapan teknologi manufaktur, sementara kegiatan pengabdian
kepada masyarakat menjadi ajang penerapan teknologi yang sudah dikuasai untuk
menjawab persoalan-persoalan teknologi yang ada dimasyarakat dan industri.
Bentuk kedua kegiatan tersebut yang
sudah terjalin diantaranya adalah :
-
Pengembangan Mobile River Water
Treatment (M-RWT), Kaji Eksperimental Pada Prototipe Mobile WaterTreatment
RWT-01 Untuk Mitigasi Bencana.
-
Pembuatan pressing tool untuk komponen otomotive
(PLATE SIDE MEMBER FR RH/LH, SUPPORT CLUTCH PEDAL, dan COVER DISK BRAKE DUST)
di PT. NTC.
-
Pengembangan produk Steel Casting Cam
Sprocket pada alat berat excavator batu bara sebagai produk substitusi di PT.
Bukit Asam
-
Pengembangan produk Steel Casting Track
Link pada alat berat excavator batu bara sebagai produk substitusi di PT. Bukit
Asam
-
Pengembangan produk Steel Casting
Diafragma pada mesin industri semen di PT. Semen Padang
-
Perancangan mesin dan komponen untuk
PT. CCSI (Communication Cable System Indonesia)
-
Pengembangan Roda Kereta Api dengan
BPPT
-
Pengembangan turbin dan kontrol
generator untuk pembangkitan listrik atas bantuan dari Medco Energy
-
Perbaikan Sistem Produksi dan Evaluasi
Pemesinan Untuk Produk Spiral Wound Gasket di PT. Jeil Fajar Indonesia
-
Pembuatan Gel Line Automation di PT.
Johnson & Son
-
Rekayasa dan pengembangan Gio-Traktor
dan Water Treatment Modular di SMK SMTI Pontianak
-
Konsultansi dan Rekayasa Otomasi Proses
Cutting Length untuk Bar Mill di PT. Krakatau Wajatama
-
Pengembangan Proses Quenching untuk Bar
Mill di PT. Krakatau Wajatama.
2.2.3
Tempat Wisata
A.
Monumen Nasional Jakarta
1. Pengenalan
Monas
Monumen Nasional atau yang
populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen
peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda
Pembangunan monumen ini dimulai pada
tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang
dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.
Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
2. Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan Republik
Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada
tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah
Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah
monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan
Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan
perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan
inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan
sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955.
Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh
Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain
menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad.
Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tetapi sekali lagi tak satupun dari 136
peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk
menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai
rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang
monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban
terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung
oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban
menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan
ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M.
Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8
dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945
memulai Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional
ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh
Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
3.
Rancang Bangun Monumen
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep
pasangan universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan
laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan
siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang
melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta
melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan
kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia.
Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu"
dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap
rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas
penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter
obelisk di atas landasan persegi setinggi 17 meter, pelataran cawan. Monumen
ini dilapisi dengan marmer Italia.
4. Fasilitas Monumen Nasional
Monumen Nasional memiliki
ruangan-ruangan yang didalamnya terdapat beberapa ruangan yaitu ruang museum
sejarah nasional,ruang kemerdekaan,pelataran puncak dan lidah api kemerdekaan
Gambaran mengenai ruangan-ruangan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ruang Museum Sejarah Nasional
Dibagian dasar monument pada kedalaman 3 meter
dibawahpermukaan tanah, terdapat museum sejarah nasional Indonesia. Ruang besar
museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter ,dapat
menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini
terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama ditengah sehingga
menjadi total 51 diorama.
Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa
prasejarah hingga masa orde baru. Diorama ini dimulai dari sudut timur laut
bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia,mulai masa
prasejarah ,masa kemaharajaan kuno seperti sriwijaya dan majapahit sisusun masa
penjajahan eropa yang disusul perlawananan para pahlawan nasional
prakemerdekaan melawan VOC dan pemerintah hindia belanda. Diorama berlangsung
terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20 penduduk
jepang,perang kemerdekaan dan masa revormasi hingga masa order baru pada masa
pemerintahan Suharto.
2. Ruang kemerdekaan
Dibagian cawan monumen terdapat ruang
kemerdekaan berbentuk amphitheater.ruangan ini dapat dicapai melalui tangga
berputar dari pintu sisi utara dan selatan.ruangan ini menyimpan symbol
kenegaraan dan kemerdekaan republic Indonesia diantaranya naskah asli
proklamasi kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaa di dalam gerbang
berlapis emas,lambing Negara Indonesia peta kepulauan Negara kesatuan republic
Indonesia berlapis emas dan bendera merah putih dan dinding yang bertulis
naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Didalam ruang kemerdekaan monument nasional
ini di gunakaan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi
mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia.naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia
disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini
terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga wijaya
kusuma yang melambangkan kesucian.pintu ini terletak pada dinding sisi barat
tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam.pintu ini dikenal dengan nama
gerbang kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan
lagu”padamu negeri” diikuti kemudian oleh rekaman suara soekarno tengah
membacakan naskah proklamasi pada tanggal 17 agustus 1945.pada sisi selatan terdapat
patung garuda pancasila ,lambang Negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat
3,5 ton dan berlapis emas.pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi
berhuruf perunggu,seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan
dikibarkan pada tanggal 17 agustus 1945.akan
tetapi karena kondisinya sudah
semakin tua dan rapuh,bendera suci ini tidak dipamerkan.sisi utara dinding
marmer hitam ini menampilkan kepulauan nusantara berlapis emas.melambangkan
lokasi Negara kesatuan republic Indonesia.semua itu sangat indah
.
3. Pelataran puncak dan api kemerdekaan
Pelataran setinggi 115 meter tempat
pengunjung dapat menikmati panorama Jakarta dari ketinggian. sebuah elevator
(lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak
berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut
pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang,serta terdapat teropong
untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat.pada sekeliling badan elevator
terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.
dari pelataran puncak tugu
monas,pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta.bila
kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut,diarah selatan terlihat dari kejauhan
gunung salak di wilayah kabupaten bogor,jawa barat,arah utara membentang laut
lepas dengan pulau-pulau kecil.dipuncak monument nasional terdapat cawang yang
menompang nyala LAMPU perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi
emas 35 kilogram.
Lidah api atau obor ini berukuran
tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang
disatukan.lidah api ini sebagai symbol semangat perjuangan rakyat Indonesia
yang ingin meraih kemerdekaan.Awalnya nyala api perunggu ini di lapisilembaran
emas seberar 35 kilogram,akan untuk menyambut Indonesia pada taun 1995,
lembaran emas ini dilapisi ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran
emas. Puncak tugu berupa”api nan tak kunjung padam “yang bermakna agar bangsa
Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan
tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan
pemandangan bagi para pengunjung dari ketinggian 17 meter permukaan tanah.
Pelataran cawan dapat dicapai melalui
elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar
cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter sedangkan rentang tinggi
antara ruang museum sejarah kedasar cawan adalah 8 m ( 3 m dibawah tanah
ditambah 5 m tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran cawan yang berbentuk
bujur sangkar, berukuran 45 x 45 m, semuanya merupakan pelestarian angka
keramat proklamasi kemerdekaan RI (17-08-1945). Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas
pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha
Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
4. Taman Monas
Di taman ini Anda dapat bermain
bersama kawanan Rusia yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk
meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga dapat berolah raga di taman ini bersama
teman ataupun keluarga. Taman monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur
menari, ini sangat menarik untuk ditonton. Pada malam hari air mancur akan
bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan.
Selain itu ada juga pertunjukan laser berwarna
– warni pada air mancur ini. Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain
berolahraga ditaman monas Andapun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis.
Di taman ini disediakan batu-batu yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil
dipijat refleksi. Ditaman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan
basket yang dapat digunakan siapapun. Jika Anda lelah berjalan kaki di taman
seluas 80 hektar ini, Anda dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi
siapa saja dan terbuka secara gratis untuk umum.
B.
Kota Tua Jakarta
Kota Tua
Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Old Batavia),
adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia.
Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara
dan Jakarta Barat
(Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
Dijuluki
"Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh
pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia
karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
1.
Sejarah Kota
Tua Jakarta
Tahun 1526, Fatahillah,
dikirim oleh Kesultanan Demak, menyerang pelabuhan Sunda Kelapa
di kerajaan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta.
Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional
Jawa. Tahun 1619, VOC
menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun
kemudian, VOC membangun kota baru bernama Batavia
untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Kota ini terpusat
di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan Fatahillah.
Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di
reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap
dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini diatur
dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal [1].
Kota Batavia selesai dibangun tahun 1650. Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin,
mengeluarkan dekret yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan.
Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota —
atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
2. Tempat yang sudah
dihancurkan
Dalam
pengembangan daerah Jakarta, beberapa bangunan atau tempat yang
berada di daerah kota Tua Jakarta dihancurkan dengan alasan tertentu. Beberapa
tempat tersebut adalah:
-
Benteng Batavia
dihancurkan antara 1890–1910, beberapa material digunakan untuk pembangunan
Istana Daendels (sekarang Departemen Keuangan Nasional).
-
Gerbang
Amsterdam (lokasinya berada dipertigaan Jalan Cengkeh, Jalan Tongkol
dan Jalan Nelayan Timur. Dihancurkan untuk memperlebar akses jalan) dihancurkan
pada tahun 1950an untuk penglebaran jalan.
-
Jalur Trem Batavia
(Jalur ini pernah ada di kota Batavia, tetapi sekarang sudah ditimbun dengan aspal. Karena
Presiden Soekarno
menganggap Trem Batavia yang
membuat macet.
C.
Museum
Pusat Peragaan IPTEK ( TMII )
1.
Pengenalan
PP-IPTEK
PP-IPTEK yang berada di wilayah Timur TMII
ini merupakan Science Center pertama diindonesia, serta salah satu sarana
pendidikan luar sekolah yang didalamnya terdapat perpaduan antara pengetahuan
dengan unsur hiburan untuk memperkenalkan iptek kepada masyarakat segala usia
dengan mudah, menarik dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan
interaktif yang dapat disentuh dan juga dapat dimainkan. Dengan adanya kegiatan
peragaan interaktif ini, dapat menumbuhkan suatu pemikiran tentang APA, MENGAPA
dan BAGAIMANA iptek digali dan dimanafaatkan untuk kesejahteraan manusia. Dalam
hal ini PP-IPTEK memiliki visi dan misi yang dapat menunjang dalam iptek.
-
Visi PP-IPTEK adalah untuk mencerdaskan
masyarakat indoesia melaui pemahaman iptek.
-
Misi PP-IPTEK adalah memupuk para generasi
penerus bangsa agar meiliki rasa syukur dan senang dalam mengamati dan
mempelajari fenomena alam dilingkungan sekitar dan perkembangan iptek yang
mengiringinya, sehingga tumbuh rasa cinta terhadap iptek dalam diri generasi
penerus.
2.
Sejarah
Pendirian PP-IPTEK
Gagasan pendirian
science centre di Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada
waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada tahun 1984. Dibentuk Panitia Kerja
dengan SK Menteri Riset dan Teknologi No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi
banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system
pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Pada tahun 1987 Supporting Committee
dibentuk untuk mensosialisasikan science centre kepada masyarakat luas melalui
penyelenggaraan pameran fisika dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Fuad Hasan.
Konsep
awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK)
kemudian dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia
Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK
dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari
Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.Pada tanggal 20 April
1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B
Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat
sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga
sumbangan dari industri strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen
pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap
Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep sebagai api
semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa depan, konsep desain
bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT. Tripanoto
Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas
42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek
yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia
dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera
pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen.
Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi
fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi
inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
3.
Kelembagaan PP-IPTEK
PP-IPTEK berada dibawah pembinaan
Kementerian Riset dan Teknologi, diatur berdasarkan peraturan Menteri Riset dan
Teknologi RI Nomor : 10/M/PER/XII/2006 tentang organisasi dan tata kerja
PP-IPTEK. Sejak 20Maret 2007 status PP-IPTEK diterapkan sebagai Unit pelaksana
Teknis yang menerapkan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) penuh
oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 157/KMK.05/2007.
Dedikasi dan profesionalisme 100
karyawan senantiasa ditekankan dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh
karenanya tiap karyawan diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan dri melalui
workshop, pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan profesionalisme mereka. Peningkatan pendidikan formal dan non formal menjadi
salah satu focus pengembangan bagi management sumber daya manusia.
Untuk mendesain
suatu alat peraga dan program sesuai dengan pesan yang ingin di sampaikan atau
di komunikasikan, tim pengembangan PP-IPTEK harus mengidentifikasi berbagai ide
dan informasi yang dibutuhkan dalam hal ini pengetahuan tentang komunikasi
sains mutlak dibutuhkan. Misalnya, harus menggugah rasa ingin tahu,
membangkitkan minat, menantang, menyenangkan, komunikatif, aman, merubah
perilaku, melibatkan orang berfikir secara ilmuwan. Riset inovasi meliputi
desain dan rekayasa, system teknologi yang dipakai, pengembangan prototype, uji
coba, apabila perlu di lakukan modifikasi. Setelah itu baru dilakukan proses
produksi alat peraga.Dalam hal substansi dan teknis pelaksanaan, PP-IPTEK melibatkan
para pakar dan Nara sumber dilingkungan PP-IPTEK maupun dari lembaga litbang,
Universitas dan industri.
4.
Kegiatan di PP-IPTEK
Sebagai suatu
science center, kompetensi utama PP-IPTEK menyajikan berbagai alat peraga
interaktif yang dapat di mainkan untuk merangsang keingin-tahuan pengunjung
akan fenomena iptek yang terjadi. Galeri berisi sekitar 300 alat peraga yang
dikelompokkan menjadi 14 wahana seperti antariksa, lingkungan, energi, fluida,
gelombang, listrik dan magnet, mekanika, optic, transportasi darat,
transportasi udara, arena peneliti cilik, matematika, penyakit dan kesehatan,
galeri plato.
Pengunjung
diajak menjelajahi iptek dengan metode pembelajaran discovery learning, yakni
mencari sendiri, pengetahuan yang dibutuhkan dengan cara berinteraksi, bermain
sambil belajar dengan alat peraga. Selain peragaan indoor, dikembangkan pula
peragaan outdoor, yaitu taman herbal yang akan di buka pada tahun 2010.
Untuk
melengkapi alat peraga interaktif, PP-IPTEK mengembangkan berbagai program
pendukung khusus bagi siswa, pendidik dan keluarga, guna memperkuat pemahaman
pengunjung dan pengkayaan sains srta melengkapi kurikulum sekolah. Kegiatannya
meliputi demo sains, demo sains spektakuler, workshop dan roket air, workshop
dan demo robot, workshop skill process, let’s play science, science film,
sanggar kerja. Peragaan iptek keliling, dan lain-lain. Kegiatan dapat di
lakukan pula di pusat keramaian, mall, pameran, sekolah, dan daerah. Pendidik
mempunyai tanggungjawab luhur dalam mentransformasikan iptek kepada siswa, maka
peningkatan kompetensi pengetahuan dan professionalism perlu di asah terus
menerus. Untuk itu PP-IPTEK menyelenggarakan program pengkayaan iptek khusus
bagi guru MIPA dalam bentuk workshop dan seminar.
PP-IPTEK juga
menyelenggarakan dan menjadi fasilitor berbagai kompetisi bagi generasi muda,
serta merupakan arena pentas kreativitas. Hal ini perlu di garis bawahi mengingat
karakter generasi muda yang selalu ingin tahu dan perlu di tantang kreativitas
dan kemampuannya, agar dapat lebih mengembangkan diri seoptimal mungkin. Karena
PP-IPTEK merupakan ajang kreativitas, maka kompetisi yang diselenggarakan
bernuansa unik, istimewa, lain dari kompetisi umumnya. Unsur seni merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari iptek, untuk menyeimbangkan otak kiri dan
kanan.
5.
Fasilitas-fasilitas PP-IPTEK
1.
Ilmu Dasar
Pada wahana
ilmu dasar ini terdapat 26 alat peraga yang semuanya dapat disentuh, dimainkan
oleh anak didik atau pengunjung. Alat-alat peraga tersebut diantaranya mengenai
prinsip-prinsip dasar Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika. Wahana ini
merupakan wahana pembuktian langsung dari teori yang diajarkan disekolah.
2.
Wahana Listrik dan Magnet
Pada
wahana listrik dan magnet terdapat 14 alat peraga interaktif yang berhubungan
dengan ilmu dasar kelistrikan dan sifat kemagenatan suatu benda, hubungan
antara listrik dengan magnet. Wahana ini juga memiliki alat peraga atau teknologi
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Wahana ini merupakan wahana dimana
anak didik atau pengunjung dapat bereksperimen, memanipulasi data dan
membuktikan tentang apa yang dipahami sebelumnya dengan melihat dari fenomena
yang dapat dilihat. Dengan alat peraga yang dikemas dalam bentuk simulasi, maka
akan membuat anak didik atau pengunjung asyik untuk memainkan alat peraga,
terutama alat peraga yang berbasis teknologi aplikasi.
Materi
alat peraga yang ada dalam wahana ini Arus Listrik Searah, Arus Listrik bolak
balik, rangkaian listrik, listrik statis, listrik tegangan tinggi, menghitung
daya listrik dan biaya beban yang harus ditanggung, sistem listrik didalam
rumah, magnet dan hubungan listrik dengan magnet. Melalui peragaan yang
disajikan didalam wahana ini, anak didik / pengunjung akan lebih dapat memahami
masalah kelistrikan sehingga mampu menguasai dan mengikuti perkembangan
teknologi yang sangat cepat ini.
3.
Wahana Transport Laut
Pada wahana transport laut terdapat 2 alat peraga yaitu sebuah model
Kapal Layar dan sebuah Komputer Simulasi mengenai Teknologi Pengangkutan Peti
Kemas (Kontener) dipelabuhan.
Wahana ini merupakan wahana yang mengajak anak didik / pengunjung untuk
melihat langsung sebuah bentuk dari kapal layar dengan bagian-bagiannya, juga
dapat mencoba mengendalikan sebuah mesin mengangkat kontener melalui simulasi
komputer. Anak didik/ pengunjung juga dapat mengenali bagian-bagian dari mesin
tersebut yang sesungguhnya melalui media foto yang dapat ditayangkan secara
otomatis dengan cara pengaturan Joy Stick dan Tombol.
Melalui peragaan wahana ini, anak didik/pengunjung dapat mengenal lebih
dekat mengenai teknologi kelautan. Mengingat Negara kita merupakan Negara
kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan, sudah seharusnya kita
mengenal dan menguasai teknologi ini.
4. Wahana
Transport Darat
Pada wahana Transport darat terdapat 9 alat peraga, sebagian bertemakan
prinsip dasar dari teknologi transportasi darat, sebagian lagi tentang hasil
perkembangan teknologi transportasi darat. Wahana ini menyajikan alat peraga
dimana anak didik/pengunjung dapat mempelajari mengenai bentuk roda, rem
cakram, simulasi Gerak Mesin Kendaraan Roda Empat dan melihat bentuk utuh
bagian dalam dari kendaraan roda empat. Melalui peragaan pada wahana ini, anak
didik/pengunjung dapat lebih mudah untuk memahami mengenai teknologi
transportasi darat, terutama kendaraan roda empat yang umumnya banyak dimiliki
oleh masyarakat kita.
5. Wahana
Transport Udara
Pada wahana Transport Udara terdapat 25 alat peraga yang mencakup
mengenai Hukum Bernouli, Gyroskop, Gaya Dorong, Inovasi Model Pesawat Terbang
dan Teknologi Pesawat Terbang.
Wahana ini merupakan wahana dimana pengunjung dapat dengan mudah
mempelajari prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuatan pesawat terbang.
Anak didik/pengunjung diajak untuk mencoba alat peraga yang dapat memberikan
fenomena yang menarik dan atraktif, mencoba mengendalikan pesawat melalui
simulasi sayap dan ekor pesawat, melihat simulasi mesin pesawat dan
bentuk-bentuk pesawat terbang. Melalui peragaan pada wahan ini, anak
didik/pengunjung dapat lebih mudah untuk memahami mengenai prinsip dasar yang
menjadi landasan dalam pembuatan pesawat terbang. Dapat melihat dan mengenal
dari dekat bentuk dari beberapa jenis pesawat dan dapat menambah pengetahuan
mengenai perkembangan industri pesawat terbang di Indonesia.
6. Optik
(Istana Cahaya)
Pada wahana optik terdapat 50 alat peraga interaktif yang bertemakan
cahaya dan benda-benda optik seperti lensa, cermin dan filter cahaya. Selain
itu juga ada beberapa alat peraga yang bertemakan ilusi mata dan foto 3
dimensi. Wahana ini memiliku nama lain yitu “ Istana Cahaya”.
Wahana ini menyajikan peragaan yang sangat menarik, dimana anak
didik/pengunjung dapat mencoba dengan mudah alat-alat peraga yang menghasilkan
fenomena yang atraktif. Menyaksikan sesuatu hal yang sebenrnya dekat dengan
kehidupan sehari-hari, seperti cahaya putih (Polikromatik) yang dapat diuraikan
menjadi warna pelangi dengan menggunakan sebuah prisma, membuat sebuah
bayang-bayang kita diam di dinding, menyaksikan foto 3 dimensi (Hologram),
bermain dengan bermacam-macam bentuk cermin, melihat film kartun dan ilusi mata
lainnya yang dapat membuat pengunjung takjub. Diwahana ini kita juga bisa
bermain laser yang dapat membentuk pola-pola Lisoyous.
7. Energi
dan Sumber Daya Alam
Pada wahana Energi dan Sumber Daya Alam terdapat 11 alat peraga yang
bertemakan kalor (panas), hubungan antara energi dengan daya, konversi energi
gerak ke energi listrik, listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga
nuklir, teknologi serat karbon dan teknologi pengolahan ikan.
Wahana ini menyajikan alat peraga yang mempermudah anak didik atau
pengunjung dapat mempelajari hubungan antara daya dan energi gerak menjadi
energi listrik, sekaligus mempelajari hubungan antara daya dan energi listrik,
melihat bagaimana proses konveksi (perpindahan panas dan zat cair) terjadi.
Mereka dapat mencoba alat langsung dapat melihat fenomena yang terjadi pada
layar dengan jelas, bermain dan mengamati pompa air energi matahari, melihat
berbagai produk yang terbuat dari serat karbon, teknologi pembuatan dan
manfaatnya.
8. Wahana Telekomunikasi
Pada wahana telekomunikasi terdapat 8 alat peraga yang bertemakan
gelombang, bunyi, getaran, rambatan gelombang bunyi danteknologi komunikasi.
Wahana ini menyajikan alat peraga interaktif dimana anak didik/pengunjung dapat
belajaar tentang gelombang, memainkan harfa tanpa dawai, mengenal bentuk-bentuk
pita suara dan suara yang dihasilkan, bermain-main dengan suara-suara hewan,
mempelajari ambang dengar telinga kita, efek dopler, kecepatan suara, mendengar
radio dengan menggunakan radio ember, mempelajari penampakan gelombang suara
pada cairan, berkomunikasi dengan menggunakan tabung gossip, mempelajari
kisi-kisi polarisasi gelombang, remote sensing dan mempelajari bagaimana
kitaberkomunikasi lewat satelit.
Melalui peragaan pada wahana ini anak didik dapat memahami konsep dasar
gelombang, getaran, bunyi, prinsip dasar komunikasi dan menambah wawasannya
mengenai teknologi komunikasi.
9.
Wahana Biologi
Pada
wahana Biologi terdapat 14 alat peraga yang berbasis tentang makhluk hidup,
diantaranya : mengenai tubuh manusia, mekanisme pernapasan, jarring-jaring
makanan, burung dan makanannya, kehidupan lebah dan mengenal organ bagian dalam
tubuh manusia. Wahana ini menyajikan alat peraga interaktif berbentuk
permainan yang memungkinkan anak didik/pengunjung untuk bermain dengan alat
peraga yang bertemakan makhluk hidup. Dengan cara bermain sambil belajar ini,
mereka akan lebih mudah untuk mempelajari materi tersebut. Melalui peragaan
pada wahana ini anak didik/pengunjung lebih dapat mengenal, mempelajari dan
memahami tentang makhluk hidup, terutama hewan dan manusia.
10. Wahana
Temporer (Wahana Galileo)
Pada
wahana Temporer terpasang 34 alat peraga (dari 70 alat peraga yang dimiliki)
yang berisikan alat-alat peraga yang bersifat portable. Wahana ini bersifat
temporer, karena isinya suatu saat dapat berganti, baik jenis jumlah dan tema.
Sebagian dari alat peraga ini adalah merupakan hasil pengembangan dari
alat-alat peraga yang pernah di tayangkan di kuis Galileo yang pernah ada di
Stasiun TV SCTV.
Alat-alat
peraga yang di display di wahana ini merupakan alat peraga yang biasa digunakan
untuk kegiatan IPTEK Keliling (Outreach). Kegiatan Outreach ini biasa dilakukan
di desa-desa, sekolah, mall, pameran atau keluar daerah. Melalui kegiatan
Outreach ini maka peragaan iptek tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat
Jakarta atau dari kalangan yang mampu saja, tetapi dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat di kota ataupun di desa.
6.
Harga Tiket
Masuk dan Jam Operasional
Bagi yang
ingin mengunjungi kawasn wisata ini bisa menilik jadwal oerasional pada situs
atau website Taman Mini. Jam Operasional pada hari senin hingga sabtu akan
dibuka pada pukul 08.30 hingga 16.30 WIB. Sementara pada hari minggu akan
dibuka pada pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Sedangkan untuk htm atau harga tiket
masuk ke museum ini sebesar Rp. 16.500 untuk tiket anak-anak dan dewasa. Tiket
ini hanya untuk tiket masuk ke museum iptek. Sementara untuk tiket masuk Taman
Mini dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000.
D.
Museum
Listrik Dan Energi Baru ( TMII )
1. Pengenalan LEB ( Listrik Dan Energi
Baru )
Museum Listrik dan Energi Baru (Museum LEB) adalah salah satu museum sains yang
menyajikan koleksi peragaan tentang energi dan listrik yang berada di Taman
Mini Indonesia Indah. Rancang-bangunnya mengacu pada
konsep arsitektur berbentuk tapak “Struktur Atom”, yaitu satu proton
dikelilingi tiga elektron, diaplikasikan dalam bentuk Anjungan Listrik yang
dikelilingi tiga bangunan lain, yakni Anjungan Energi Baru, Anjungan Energi
Fosil, dan Anjungan Energi Konvesional. Sebagai wahana pendidikan dan
rekreasi, Museum LEB mengemban fungsi menyampaikan informasi teknologi
kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi
energi di Indonesia dari masa ke masa, maupun semangat inovasinya kepada
generasi mendatang. Tata pamerannya memungkinkan pengunjung diajak mengenal
segala aspek listrik dengan alur yang jelas dan runtut, penyajian yang
interaktif karena didukung teknologi komputer (audiovisual).
Terdapat 619 unit koleksi peraga yang dipamerkan di dalam dan di
luar gedung. Pameran di dalam gedung meliputi pengenalan energi, teori,
sejarah, hingga pemanfaatan listrik dan energi. Berbagai alat peragaan yang
menarik dapat dicoba secara interaktif, misalnya kompor surya, sepeda, dan
harpa ajaib.Museum ini diresmikan tanggal 20 April 1995
.
2. Fasilitas di Museum listrik dan Energi Baru
Memasuki area museum ini, pengunjung diarahkan ke tangga yang
mengarah turun dimana terdengar bunyi air mengalir dengan bunyi “ting ting”
yang teratur. Bunyi itu berasal dari pembangkit listrik tenaga air dalam ukuran
mini di kolam sebelah kiri dari koridor itu. Pembangkit listrik tenaga air ini
berupa kincir air yang digerakkan dengan tenaga air yang dibendung. Sebuah
lampu pijar kecil yang menyala menandakan kalau kincir air itu menghasilkan
listrik yang mampu menyalakan lampu.
Di sebelah kanan koridor
terdapat mesin diesel besar sumbangan dari PLN. Ada kolam ikan yang membatasi
mesin ini dengan pengunjung.
Di sebelah kanan koridor juga terdapat
Peragaan Kompor Tenaga Surya Serba Guna yang digunakan untuk memasak sekaligus
sebagai antene parabola yang dapat menerima ± 150 saluran televisi.
Koridor panjang itu berujung
pada pintu gedung museum. Gedung museum berbentuk melingkar dan terdiri
dari 2 gedung bersambung.
a. Konsep Rumah Cerdas Energi
Di tempat ini pengunjung diajak berinteraksi
dengan memainkan benda-benda peraga agar lebih memahami gejala yang berasal
dari energi dan listrik. Pameran dan peragaan antara lain meliputi Diorama
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik di Rumah Tangga
(di sini pengunjung diajak membaca data berapa watt listrik yang digunakan
sehari-hari), Konversi Energi Listrik Menjadi Panas (memperlihatkan bagaimana
listrik dapat memanaskan air), Plasma Ball (alat yang dapat menunjukkan bahwa
tubuh manusia mengandung energi listrik).
b. Cerita Listrik
Lantai 2 ini berisi tentang asal muasal dan sejarah
listrik. Diawali dari jenis-jenis energi yang ada di dunia sampai cara
menggunakannya bagi kehidupan manusia. Di lantai ini ditunjukkan alat-alat
untuk mengubah energi dari yang sangat sederhana seperti kompor tungku sampai
mobil bertenaga sinar matahari.
Di lantai 2 ini juga ada ruangan khusus untuk belajar
tentang listrik dan energi. Tak jauh dari pintu keluar ada teater kecil yang
menayangkan film dokumenter tentang listrik dan energi lainnya. Berbagai bentuk
energi primer seperti matahari, nuklir, fosil, samudra, angin, biomasa dan air
ditampilkan dalam aneka peralatan.
c.
Listrik Di Indonesia
Lantai 3 menceritakan perkembangan listrik di
Indonesia.
Peralatan yang dipamerkan kebanyakan adalah sumbangan
/ hibah dari PLN. Peralatan-peralatan itu pernah menjadi bagian untuk membuat
Indonesia menjadi lebih terang.diantaranya yaitu meteran listrik, trafo,
adaptor kabel transmisi.
d.
Reaktor Biru
Lantai 1 bisa terlihat dari lantai-lantai di atasnya.
Hanya ada 1 pajangan utama di lantai 1 ini, sebuah reaktor air tekan
besar berwarna biru.
Reaktor ini berukuran sama dengan aslinya, atau dibuat
dengan skala 1:1. Reaktor ini dibuat dengan potongan bagian dalamnya terlihat
sehingga pengunjung juga bisa tahu bagian dalamnya.
e. Energi Baru
Peragaan
energi baru terletak di lantai 2 terdapat beberapa energi baru yang
diperlihatkan pada area tersebut diantaranya adalah pemanfaatan energi angin
melalui kincir angin, pemanfaatan kotoran binatang sebagai penghasil energi
biogas, Pemanfaatan energi panas sebagai penghasil listrik.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
a.
Dengan melakukan kunjungan industri ke PT. Jaya
Engineering Technologi, Museum PP-IPTEK, Museum Listrik dan Energi Baru,dan
polman bandung penulis mendapatkan pengalaman baru tentang industri, lebih
mengerti dunia kerja industri dan dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di
kampus dengan dunia Industri.
b.
Observasi yang dilakukan secara langsung dan
nyata diperguruan tinggi dapat dijadikan
bekal untuk tekun belajar dan mempersiapkan diri untuk terjun didunia kerja.
Selain itu, kondisi lingkungan perguruan tinggi yang dikunjungi memiliki
sedikit perbedaan dengan kondisi tempat kita belajar tepatnya di kampus Akademi
Teknik Soroako. Di ATS hal yang paling ditekankan adalah prosedur keselamatan
kerja dan ketrampilan yang tentunya menjadi nilai tambah Kampus ATS di luar
lingkungan sulawesi.
c.
Dengan diadakannya kunjungan industri,
Mahasiswa/i ATS dapat lebih mengenal maupun mengetahui tempat-tempat bersejarah
yang ada dipulau jawa yang memiliki keindahan yang menakjubkan dan juga dapat
membuka wawasan berpikir Mahasiswa ATS.
3.2
Saran
a.
Diharapkan agenda program Kunjungan industri ini
berjalan setiap tahunnya, karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi manusia
selain untuk refreshing tetapi juga dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta
pengalaman bagi mahasiswa/i tentang bagaimana kehidupan indsutri diluar wilayah
Sulawesi Selatan.
b.
Sebaiknya pemilihan tempat kunjungan disesuaikan
dengan jadwal yang telah di rencanakan agar tidak menghambat proses Kunjungan
dan pastikan ada jadwal kunjungan yang dapat dibagikan ke mahasiswa/i agar
tidak terjadi ketidakjelasan tujuan kunjungan setelah berada di lokasi.
c.
Sebaiknya lokasi yang dikunjungi memiliki nilai
edukasi untuk menunjang pengembangan wawasan mahasiswa/i jangan hanya sekedar
refreshing atau shopping.